Selasa, 16 Oktober 2012

Pantai Klayar


Pantai Klayar merupakan salah satu pantai yang terletak di kabupaten Pacitan (Jawa Timur), tepatnya di kecamatan Donorojo. Pantai ini masih cukup asri karena belum terlalu banyak yang berkunjung ke pantai ini. Pada musim lebaran kemarin (tahun 2010) pantai ini sudah lebih ramai dibandingkan dengan kunjungan saya tahun 2009. Di luar musim lebaran pantai ini masih relatif sepi.

Hamparan pasir putih yang luas membentang, lembut sekali pasirnya. Lintasan geologi di sekitar Pantai Klayar menawarkan pemahaman terhadap morfologi pantai yang dipengaruhi oleh struktur geologi dan gejala pengangkatan aktif pantai selatan. Pengangkatan ditunjukan oleh tersingkapnya endapan batu-gisik (beach-rock), yang sebagian permukaanya ditutupi oleh rumput laut
Di pantai dengan pasir putih ini Anda juga dapat menikmati pemandangan yang cukup menarik. Di sisi barat, Anda dapat naik ke atas bukit untuk melihat pemandangan ke arah laut lepas atau pemandangan di sekitar pantai Klayar. Di sisi timur Anda dapat naik ke batu karang. Di tempat ini terdapat semacam air mancur yang berasal dari lubang batu karang yang terkena hempasan ombak pantai selatan.

Efek blow pipe di pantai ini menghasilkan semburan air setinggi belasan meter yang diikuti bunyi melengking. Semburan mirip geyser. Ini terjadi secara periodik.
Fenomena itu disebabkan oleh tertekannya air laut dan udara yang terjebak di dalam saluran di sepanjang retakan batuan oleh gelombang. Abrasi yang mengikis bongkahan batuan membentuk aneka ragam bangun yang disebut tafon

Tipikal pantai Klayar adalah pantai yang dapat dinikmati dari sisi pemandangan dan suasananya, bukan tipikal pantai yang cocok untuk berenang. Kalau Anda senang dengan dunia fotografi, pantai ini cocok untuk diabadikan dalam kamera.

Di samping itu juga ada air mancur alam .Air mancur ini terjadi karena gelombang tekanan udara di laut yang menghantam batu batuan berongga. Ketinggian air mancur yang dapat mencapai sekitar 10 meter dan bisa menghasilkan gerimis dan embun air laut ini, oleh masyarakat sekitar diyakini memiliki kualitas khusus sebagai obat awet muda.

Jarak pantai Klayar dari Yogyakarta kurang lebih sekitar 110 km, dengan rute Jl. Wonosari – Pathuk – Wonosari – Pracimantoro – Giritontro yang ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam. Mengingat pantai Klayar ini belum dilalui oleh angkutan umum, maka untuk menuju lokasi ini Anda harus menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Dari jalan utama Pracimantoro – Pacitan, Anda bisa belok ke kanan (ada papan petunjuk arahnya). Jarak dari situ ke pantai Klayar masih kurang lebih 20 km. Beberapa bagian dari jalan menuju pantai Klayar banyak jalan yang berlubang, jadi Anda mesti berhati-hati
Diantara beberapa pantai lain di Pacitan, menurut saya pantai Klayar merupakan pantai yang paling menarik pemandangannya. Anda yang menyukai wisata pantai dijamin tidak menyesal mengunjungi pantai ini :-)

Sekilas tentang pantai Klayar Pacitan:

* Belum ada penginapan
* Sudah ada beberapa warung makan yang menyajikan bakso, mie ayam dan soto
* Untuk masuk ke pantai Pacitan dikenakan tarif sekitar Rp 6.000,- (satu motor plus dua orang)
* Belum ada angkutan umum menuju pantai Klayar

PANTAI SRAU - Surfing, Snorkeling, Hiking dan Memancing


Pantai Srau di Pacitan (Jawa Timur, Indonesia) menawarkan 3 surf spots bagi intermediate surfer, pemandangan pantai dengan hamparan pasir putih yang alami dan jauh dari keramaian, snorkeling di air laut yang jernih serta memancing dari atas bukit karang.
Tersembunyi di balik deretan perbukitan 25 km sebelah barat kota Pacitan (Jawa Timur, Indonesia), Pantai Srau adalah salah satu surga bagi para surfer. Letaknya yang cukup jauh dari pusat kota membuat pantai indah ini belum terlalu ramai dengan pengunjung. Desa terdekat berjarak beberapa kilometer. Jangan membayangkan hotel-hotel ataupun restoran. Hanya terdapat sebuah mushola dan aula terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk beristirahat. Beberapa buah warung kecil menyediakan makanan dan minuman ala kadarnya seperti mie instan, gorengan, es kelapa muda, teh ataupun kopi. Ketika YogYES mengutarakan niat untuk bermalam, seorang penjaga warung menyarankan untuk tidur di mushola karena memang belum adanya fasilitas tempat menginap yang memadai.

Pantai ini memiliki 3 surf spots dengan ombak yang cukup menantang bagi peselancar yang sudah cukup handal. Spot pertama terletak di belakang portal tiket sehingga sering disebut sebagai The Portal. Spot kedua adalah Pancingan, berada di bawah bukit karang sebelah barat pantai yang sering dipakai mangkal oleh para nelayan pemancing ikan. Sementara spot ketiga adalah Pandan, berada di balik bukit karang ini.
Pantai Srau memiliki memiliki tipe ombak reef break, artinya ombak tercipta karena gelombang air laut membentur karang. Dasar pantainya pun didominasi oleh batu karang, sehingga peselancar harus lebih berhati-hati. Bulan November hingga Februari adalah waktu yang terbaik untuk surfing dan mengejar barrel di Pantai Srau.

Selain memanjakan surfer dengan barrel-nya, Srau juga menawarkan pesona keindahan pantai dengan hamparan pasir putih yang dihempas ombak yang jernih. Kejernihan airnya inilah yang juga menjadikan tempat ini cocok untuk snorkeling dan menikmati keindahan serta keragaman biota laut. Bosan berjalan-jalan di bibir pantai? Cobalah naik ke bukit kecil di sebelah kanannya. Hiking di bukit karang ini sambil memandang bentang pantai dan laut yang luar biasa indahnya akan segera menghilangkan rasa bosan Anda. Bukit ini juga adalah surga bagi para pemancing ikan. Selain para nelayan, tidak sedikit orang-orang yang hobi memancing sengaja datang dari luar kota dan menghabiskan harinya di sini.

Senin, 15 Oktober 2012

PANTAI POK TUNGGAL Surga Tersembunyi yang Menantang Nyali


Perjalanan ke Pantai Pok Tunggal memang tak terduga. Awalnya disuguhi jalan yang sulit, ternyata berujung pada surga tersembunyi yang memikat hati dan menantang nyali. Sebatang pohon yang ikonik membuat pantai ini makin cantik.

"Ah, menuju ke mana perjalanan ini?" batinku ketika mobil yang membawaku dan calon writer YogYES lainnya mulai terantuk-antuk menyusuri jalan bebatuan di antara dua bukit karang. Kami bergerak pelan sepanjang jalan 2 kilometer yang sempit, berkelok-kelok dan agak terjal. Sekejap adrenalin berdesir ketika melewati tikungan dengan karang besar yang menjorok di atas kepala.
Lepas dari perjalanan yang mendebarkan, sebuah pemandangan cantik pun terbentang di depan mata. Hamparan pantai pasir putih dengan ombak biru yang menghempas seolah menjadi penawar lelah setelah menyusuri jalan sempit bebatuan tadi. Terlihat beberapa remaja yang asyik bermain ombak pantai sambil sesekali bergaya di depan kamera. Sebatang pohon Duras tumbuh rindang di bibir pantai dan menjadi ikon pantai ini. Pohon yang konon sulit tumbuh ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, jadi jangan heran bila ada teguran jika memanjat pohon tersebut.
Namun pesona yang sesungguhnya dari Pok Tunggal adalah barisan tebing karang yang berdiri gagah bagaikan benteng yang melindungi pantai ini dari dunia luar. Tebing-tebing yang tegak lurus seperti dinding karang setinggi 50-an meter ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai arena olahraga panjat tebing. Tentu saja butuh nyali dan keterampilan luar biasa untuk memanjat tebing ini karena hingga kini belum ada jalur pemanjatan (Sept 2012). Semoga tak lama lagi ada pemanjat yang menaklukkan tebing ini dan membuka jalurnya.
Di tebing-tebing karang pantai ini masih terdapat primata liar. Ketika YogYES berkunjung, terlihat kawanan monyet liar melompat dari balik tebing di sebelah timur. Anehnya di pantai ini juga terdapat mata air tawar, kemungkinan besar berasal dari aliran sungai bawah tanah khas daerah karst. Sumber air itulah yang memenuhi kebutuhan warung-warung makan dan kamar mandi umum hasil swadaya masyarakat setempat.
Menikmati keindahan Pantai Pok Tunggal takkan lengkap bila tidak meluangkan waktu sejenak untuk menunggu matahari tenggelam di balik cakrawala. Tadi sore kami bahkan bertemu dengan rombongan bule yang menggendong ransel besar, sepertinya mereka akan berkemah di pantai ini. Asyik juga bermalam di tenda sambil menikmati hembusan angin pantai serta deburan ombak setelah menikmati lembayung senja. Bila tidak membawa tenda, kita bisa menyewa tenda dome pada penduduk setempat. Namun bila memutuskan untuk pulang malam, Anda harus ekstra hati-hati. Jalan sempit dan berbatu itu sekali lagi menantang nyali karena belum dilengkapi lampu penerang sama sekali.
Pesona Pantai Pok Tunggal dengan hamparan pasir putih yang dikelilingi oleh dinding perbukitan merupakan lokasi yang asyik untuk dieksplorasi. Pantai Pok Tunggal yang terletak di antara Pantai Indrayanti dan Pantai Siung ini semakin mengukuhkan Gunungkidul sebagai gudangnya pantai-pantai cantik berpasir putih yang masih alami.
Tarif parkir
  • Sepeda motor : Rp 2.000
  • Mobil: Rp 5.000
  • Minibus: Rp 15.000
Tarif sewa
  • Payung pantai : Rp 20.000
  • Tenda dome: Rp 60.000
WC umum
  • Toilet: Rp 2.000
  • Mandi: Rp. 5.000

PULAU SEMPU


Berlibur ke Pulau Jawa bagian timur, belum lengkap kalau nggak singgah ke Pulau Sempu. Yap, sebuah pulau kecil yang terletak di selatan kota Malang, atau tepatnya berada di selatan Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Untuk menuju lokasi,  kamu bisa menempuh kurang lebih 2,5 jam atau kira-kira 30 km perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Kota Malang menuju pantai Sendang Biru.
Keberadaan Pulau Sempu mungkin belum dikenal layaknya tempat wisata lain yang ada di Jawa Timur. Tapi, keindahan dan kecantikan pulau ini wajib buat dinikmati, kawan. Untuk menuju pulau ini, kita harus menggunakan perahu dari Pantai Sendang Biru dengan sewa perahu Rp 100.000/pulang-pergi, yang akan mengantar kita menyebrangi Pantai Sendang Biru menuju Pulau Sempu. Nah, tiap perahunya bisa diisi satu sampai sepuluh orang.

Eitss, tapi tunggu dulu. Untuk memasuki kawasan Pulau Sempu, harus mengantongi izin dari petugas setempat. Dikarenakan status pulau ini yang merupakan kawasan cagar alam. Selama kurang lebih 15 menit, perahu akan bersandar di titik pemberhentian yang bernama Teluk Semut. Nah, dari teluk ini petualangan menuju Pulau Sempu baru akan dimulai.
Yap, jalan kaki atau Trekking selama kurang lebih dua jam membelah hutan dengan menyusuri jalan setapak merupakan cara yang harus ditempuh untuk sampai menuju laguna Segara Anakan. Ada baiknya, berkunjung ke Pulau Sempu saat musim kemarau. Karena perjalanan akan lebih mudah, nggak becek dan nggak licin. Perjalanan akan terasa liar dengan ditemani suara hewan liar serta 80 jenis spesies burung yang dilindungi yang hidup di dalam kawasan hutan. Kalau beruntung, kamu bisa menemukan jejak kaki macan tutul, lho. Wih,takut apa senang ya, hehe.
Tapi, perjalanan kamu nggak bakal sia-sia. Kenapa, karena bakal terbayar puas saat kaki bermain air dan menginjak pasir putih Segara Anakan. Ditambah udaranya yang masih bersih dan segar serta pemandangan karang yang menjulang tinggi diiringi deburan ombak laut selatan yang memecah dinding karang, menambah eksotis laguna ini, wow.

Jangan khawatir untuk bermalam disini. Menjelang malam, sedikit berbaring menatap langit sambil menyaksikan jutaan bintang yang memancar di langit Pulau Sempu akan menemani menghabiskan malam kamu, asik. Esoknya, jangan lewatkan aksi sang surya muncul dengan gagahnya menembus dinginnya angin pantai dengan naik ke salah satu bukit.

NB : Isi dan gambar disaji dari berbagai sumber

PULAU PANJANG


Kota Jepara, Jawa Tengah ternyata tidak hanya Karimunjawa saja. Masih ada pulau-pulau lain yang bisa Anda kunjungi, seperti Pulau Panjang. Masih perawan dan sepi menjadi daya tarik si Pulau Panjang.

Bagi yang sudah merencanakan untuk menghabiskan libur di Pulau Karimunjawa, Anda harus siap dengan ramainya pulau oleh para pengunjung lainnya. Meskipun alam yang tersaji sangat indah, tapi suasana ramai bisa membuat liburan terasa kurang nyaman.

Masih di Kota Jepara, Jawa Tengah, Pulau Panjang menyuguhkan pesona yang tidak kalah dengan Karimunjawa. Letaknya berada sekitar 2,5 km sebelah barat Pantai Kartini. Dari Dermaga Pantai Kartini, Pulau Panjang bisa ditempuh dengan kapal wisata hanya sekitar 10 menit saja.

Ketika sampai di Pulau Panjang, Anda sudah langsung disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat asri. Pulau Panjang memiliki luas sekitar 19 hektar. Bagian tengah pulau merupakan hutan tropis berukuran mini dengan pohon-pohon besar. Lokasi ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat penjelajahan saat malam hari.






Pagi hari, udara segar dan pemandangan memesona akan memanjakan diri Anda. Namun sayang sekali jika pemandangan secantik ini hanya dipandang saja. Lekas simpan barang-barang Anda dan mulai menikmati semua pesona Pulau Panjang. Berjalan-jalan di bibir patai menjadi kegiatan yang paling menarik di sini.

Pulau ini memiliki pantai dengan pasir yang sangat bersih, karena memang belum terlalu banyak wisatawan yang datang. Asyiknya, Pulau Panjang dikelilingi oleh lautan dangkal. Jadi pengunjung bisa dengan aman menikmati laut hingga jauh dari bibir pantai. Dasar lautnya adalah terumbu karang yang cantik. Lautnya yang jernih juga bisa dikatakan tenang dan tidak berarus.

Menyiapkan peralatan snorkel atau diving adalah hal wajib jika Anda datang ke Pulau Panjang. Pemandangan alam bawah lautnya sangat indah dan tidak kalah dengan Pulau Karimunjawa.

Sumber :http://travel.detik.com/ . http://www.traveldudes.org